Kamis, 17 November 2011

IBD_pergaulan yang positif


PERGAULAN YANG POSITIF
Wednesday, 18 May 2011 07:28   PDFPrintE-mail
Pergaulan sehari-hari memiliki peran sangat besar dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan kita. Kalau sehari-hari kita hanya bergaul dengan orang-orang yang pesimis dan tidak memiliki semangat hidup, hampir dapat dipastikan kita pun akan pesimis dan tidak memiliki semangat hidup seperti teman-teman bergaul kita. Sebaliknya, jika kita bergaul dengan orang-orang optimis dan selalu memiliki mimpi besar untuk meraih kesuksesan yang lebih bermakna dari waktu ke waktu, maka kita telah berada di jalur yang tepat dan benar karena cepat atau lambat kita pun akan meraih kesuksesan dalam hidup seperti teman bergaul kita.
Apakah ini berarti kita harus memilih hanya bergaul dengan orang-orang yang postif dan telah sukses saja serta memutuskan tali silaturahmi dengan orang-orang yang pesimis, banyak mengeluh, berpikir negatif dan gagal dalam hidup? Tentu saja tidak.
Kita perlu menjaga silaturahmi dengan sanak, saudara, sahabat dan teman-teman kita walaupun mereka pesimis, banyak mengeluh, berpikir negatif dan gagal dalam hidup. Benar kita tidak boleh memutuskan tali silaturahmi dengan mereka, bahkan kalau bisa kita mengajak mereka untuk berpikir, bersikap dan bertindak positif seperti kita.
Namun demikian agar kita tidak terpengaruh secara negatif, kita perlu secara sengaja memilih lebih banyak bergaul dengan teman-teman yang positif dan optimis. Karena seperti dikatakan oleh Charlie “Tremendous” Jones: “Lima tahun lagi Anda akan sama seperti sekarang, kecuali dua hal, orang-orang dengan siapa Anda bergaul dan buku-buku yang Anda baca.”
Carilah teman-teman yang sudah sukses sebanyak-banyaknya, tanpa meninggalkan teman-teman lama kita. Cara mendapatkan teman seperti itu adalah dengan mengikuti seminar-seminar sukses, pengembangan diri dan motivasi. Orang-orang sukses atau belum sukses tapi berorientasi sukses sangat gemar mengikuti seminar-seminar sukses, pengembangan diri dan motivasi.
Buku Dale Carnegie, How to Win Friends & Influence People, yang ditulis pertama pada tahun 1936 telah diterjemahkan ke dalam hampir semua bahasa di dunia, sampai sekarang masih dianggap sebagai salah satu buku terbaik mengenai cara membangun pergaulan yang positif.
Menurut Dale Carnegie ada enam cara membuat orang menyukai kita:
Pertama, secara tulus tunjukkan minat terhadap orang lain (Become genuinely interested in other people);
Kedua, tersenyumlah (Smile);
Ketiga, ingat bahwa bagi setiap orang namanya adalah suara termanis dan terpenting dalam bahasa apa pun (Remember that a person’s name is to that person the sweetest and most important sound in any language)
Keempat, jadilah pendengar yang baik. Dorong orang untuk berbicara tentang diri mereka (Be a good listener. Encourage others to talk about themselves);
Kelima, bercakaplah mengenai hal-hal yang menarik orang lain (Talk in terms of the other person’s interests);
 Keenam, buat orang merasa dirinya penting—dan lakukanlah dengan tulus (Make the other person feel important—and do it sincerely).
Lebih lanjut Dale Carnegie menyebutkan dua belas prinsip agar orang mengikuti jalan pikiran kita:
Pertama, satu-satunya cara untuk memenangkan suatu perdebatan adalah dengan menghindarinya(The only way to get the best of an argument is to avoid it);
Kedua, tunjukkan penghargaan atas pandangan orang lain. Jangan pernah mengatakan, “Anda salah!” (Show respect for the other person’s opinions. Never says, “You are wrong!”);
Ketiga, jika Anda salah, akui segera dan dengan sepenuh hati (If you are wrong, admit it quickly and emphatically);
Keempat, mulai dengan cara bersahabat (Begin in a friendly way);
Kelima, buat orang lain segera mengatakan, “Ya, ya” (Get the other person saying “yes, yes” immediately);
Keenam, biarkan orang lain berbicara lebih banyak (Let the other person do a great deal of the talking);
Ketujuh, biarkan orang lain merasa bahwa itu adalah gagasannya (Let the other person feel that the idea is his or hers);
Kedelapan, cobalah dengan tulus untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain (Try honestly to see things from the other person’s point of view);
Kesembilan, bersimpatilah dengan gagasan dan kehendak orang lain (Be sympathetic with the other person’s ideas and desires);
Kesepuluh, ajak orang memikirkan motif  yang lebih tinggi (Appeal to the nobler motives);
Kesebelas, dramatisir gagasan Anda (Dramatize your ideas);
Keduabelas, sampaikan suatu tantangan (Throw down a challenge).
Tugas pemimpin mencakup mengubah sikap dan perilaku orang lain. Sembilan prinsip berikut menurut Dale Carnegie membantu kita melaksanakan tugas pemimpin:
Pertama, mulailah dengan pujian dan penghargaan yang tulus (Begin with praise and honest appreciation);
Kedua, tunjukkan kesalahan orang lain secara tidak langsung (Call attention to people’s mistakes indirectly);
Ketiga, berbicaralah tentang kesalahan Anda terlebih dahulu sebelum mengkritik orang lain (Talk about your own mistakes before criticizing the other person);
Keempat, ajukan pertanyaan daripada langsung memberi perintah (Ask questions instead of giving direct orders);
Kelima, biarkan orang menyelamatkan muka (Let the other person save face);
Keenam, pujilah setiap perbaikan sekecil apa pun (Praise the slightest improvement and praise every improvement);
Ketujuh, berikan orang lain suatu reputasi tinggi untuk dijalani (Give the other person a fine reputation to live up to);
Kedelapan, gunakan dorongan. Buat kekeliruan tampak mudah dikoreksi (Use encouragement. Make the fault seem easy to correct);
Kesembilan, buat orang lain merasa bahagia melakukan hal yang Anda sarankan (Make the other person happy about doing the thing you suggest).
 Mengapa kita perlu menerapkan hal-hal yang disarankan oleh Dale Carnegie? Sebabnya menurut Les Giblin, dalam buku Skill with People, adalah karena sesungguhnya setiap orang pada dasarnya sepuluh ribu kali lebih tertarik pada dirinya sendiri daripada tertarik kepada kita
Buktinya, kalau kepada kita ditunjukkan selembar foto merekam ada begitu banyak wajah selebritis. Kalau kita tahu bahwa dalam foto itu terdapat wajah kita, maka yang pertama kali kita cari adalah wajah kita sendiri, bukan wajah para selebritis, seterkenal apa pun mereka. Kalau kita jujur, ya begitulah kita. Di benak kita tertulis huruf USA (Untung Saya Apa?) sebelum mengambil keputusan apa pun.
Perbedaan antara orang yang tulus dengan yang tidak tulus adalah dalam bentuk keuntungan yang diinginkan. Orang yang tulus keuntungan yang diinginkan lebih bersifat jangka panjang dan di akhirat yang kekal, misalnya apa pun yang dilakukan adalah semata-mata ikhlas dalam rangka mencari ridha Allah SWT. Ridha Allah pun tetap saja merupakan suatu keuntungan yang jauh lebih bernilai daripada sekadar keuntungan jangka pendek. Sebaliknya orang-orang yang tidak tulus lebih mengejar keuntungan yang bersifat jangka pendek dan di dunia yang fana.


http://www.i2movenetwork.com/articles/sharing/322-pergaulan-yang-positif.html

1 komentar:

  1. pergaulan yang positif akan membawa anda kekehidupan yang baik dan cerah.
    bergaul dengan orang-orang yang baik akan membentuk kedewasaan yang baik pula.
    pergaulan yang baik pula yg akan menentukan keberhasilan atau kegagalan kita.

    BalasHapus