Senin, 31 Maret 2014

TUGAS 2 BAHASA INDONESIA 2


Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), menelurkan ide-ide segar untuk membuat Ibukota nan gersang menjadi hijau royo-royo. Sarjana kehutanan ini getol melakukan gerakan reboisasi.

Jokowi memimpikan Jakarta bagaikan hutan kota. Dengan begitu,
tensi udara kota metropolitan yang panas menjadi adem. Pohon-pohon peneduh di tengah kota diharapkan mampu menyerap polusi dan mencegah banjir.

Berikut 5 aksi Jokowi menghijaukan Jakarta:

1. Tanam Kerai Payung

Jokowi cekatan mencangkul tanah saat menanam pohon kerai payung di Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2012.

Kerai payung merupakan tanaman peneduh yang berbentuk menyerupai payung. Daun-daunnya yang berbentuk sirip memanjang, berjarak rapat, dan cocok ditanam di negara beriklim tropis.

"Ya orang ndeso ini," lanjut Jokowi sambil terus mencangkul dan menguruk tanah ke pohon setinggi 1,5 meter itu di acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2012 "Hutan Kota Mendorong Terwujudnya Indonesia Hijau" di Hutan Kota Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Rabu (28/11/2012). Jokowi hadir mendampingi Presiden SBY.

Pria berusia 51 tahun itu mengajak warga Jakarta untuk gemar menanam pohon.

2. Hutan Kota

Jokowi ingin menjadikan Jakarta bagaikan hutan kota nan lebat. Ia bahkan siap memborong berhektar-hektar tanah di Ibukota untuk merealisasikan penghijauan.

"Tahun depan ada beberapa lokasi, akan menjadi hutan kota yang lebat, mungkin antara hutan kota atau botanical garden, di samping stadion nanti. (Waduk) Riario (di Jl Perintis Kemerdekaan-red) juga. Riario ada 15 hektar. Ada danaunya sebagai ruang publik, semoga bisa dilakukan. Di Pesanggrahan ada kira-kira ada 8 hektar juga," papar Jokowi.

Menurut Jokowi, berbagai jenis pohon akan ditanam di Jakarta. "Semua, angsana yang cepat tumbuh dulu, baru diikuti tanaman estetika, kemudian tanaman yang produktif," kata sarjana kehutanan UGM berusia 51 tahun itu.

3. Green Cengkareng

Program penghijauan salah satunya yang digalakkan untuk mencegah banjir di Ibukota. Jokowi ingin menerapkan

"Itu nanti, kan jangka panjang, kalau nanti Cengkareng green dan Pesanggrahan selesai," kata Jokowi di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/11/2012). Jokowi hadir dalam acara silaturahmi bersama seluruh gubernur se-Indonesia.

Karena masih program jangka panjang, Jokowi belum mau membicarakan soal penghijauan secara detail.

4. Rehabilitasi Pohon di Monas

Jokowi meminta agar pohon-pohon yang berusia tua di Monas direhabilitasi. Pohon-pohon di Monas akan diganti pohon Trembesi yang bagus buat lingkungan.

Hal ini agar Monas menjadi lebih asri dan bisa membuat warga Jakarta senang berkunjung ke Monas.

Pemprov DKI Jakarta membutuhkan sekitar 1.000 pohon untuk membuat Jakarta lebih hijau dan bisa menciptakan lahan hijau yang banyak di kawasan-kawasan pertengahan kota.

5. Masjid Hijau Betawi

Kali ini gubernur DKI itu mengatakan akan mengembangkan masjid sekaligus ruang terbuka hijau.

"Yang namanya ruang terbuka hijau di Jakarta masih sangat kurang. Sehingga memang perlu tambahan sampai ideal sampai 30 persen. Karena tanpa ruang terbuka hijau akan menyebabkan tensi kota itu panas. Ini digerakkan mulai dari masjid (di Jakarta-red) yang jumlahnya 8.000-an masjid," kata Jokowi usai menghadiri peringatan Tahun Baru Islam di Masjid Agung Sunda Kelapa di Jl Taman Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2012).

Jokowi beranggapan arsitektur Betawi cocok diterapkan pada masjid yang akan dibangun. Banyaknya pepohonan sesuai untuk memadukan rumah ibadah dengan lahan terbuka hijau.

"Kita lihat karakter masjid-masjid lama di sini menurut saya sangat bagus sekali," imbuhnya.

SUMBER :
http://news.detik.com/read/2012/11/29/103632/2104728/10/6/5-aksi-jokowi-buat-jakarta-hijau-royo-royo#bigpic

TUGAS 1 BAHASA INDONESIA 2

Penalaran menurut saya adah sebuah pikiran atau praduga yang dilakukan manusia untuk dapat mendapatkan suatu kesimpulan atas apa yang sedang dipikirkan.

Evidensi adalah semua yang ada semua kesaksian,semua informasi,atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran, fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur adukan dengan apa yang di kenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber tertentu.

CARA MENGUJI DATA

Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi. Di bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
a.Observasi
b.Kesaksian
c.Autoritas

CARA MENGUJI FAKTA

Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilitian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
a.Konsistensi
b.Koherensi

CARA MENGUJI AUTORITAS

Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.

a. Tidak mengandung prasangka.
b. Pengalaman dan pendidikan autoritas
c. Kemashuran dan prestise
d. Koherensi dengan kemajuan

Silogisme kategorial
silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). 
Contohnya : 
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor) 
Akasia adalah tumbuhan (premis minor). 
Akasia 
membutuhkan air (Konklusi) .
Semua makhluk hidup membutuhkan makan
Hewan adalah makhluk hidup
Hewan membutuhkan makan
Semua siswa sma mengenakan seragam
Tito siswa SMA
Tito mengenakan seragam
Semua hewan buas tinggal dihutan
Singa adalah hewan buas
Singa tinggal dihutan

Silogisme Hipotesis
jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis ,dan premis minornya bersifat katagorial . Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu :
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.

Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.

Silogisme alternatif
silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdensshafel muter, salsa (dan Kripton), free dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
Contoh generalisasi:
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran